Jumat, 04 Desember 2009

ANALISIS PENERAPAN TEORI LOKASI AUGUST LOSCH PADA INDUSTRI SEPATU DESA KEMASAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO

Latar Belakang Masalah

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Kegiatan konsumsi juga dipengaruhi oleh distribusi yaitu kengiatan penyaluran barang atau jasa ke suatu wilayah. Variasi konsumsi akan terjadi apabila dalam suatu wilayah tersebut terdapat variasi distribusi barang dan jasa. Variasi konsumsi biasanya terjadi pada masyarakat yang tinggal di daerah sekitar pasar atau di daerah yang terdapat banyak fasilitas yang menyediakan kebutuhan masyarakat. Daerah – daerah seperti ini akan banyak dikunjungi oleh masyarakat, oleh karena itu kegiatan produksi akan lebih baik jika berdekatan dengan pasar atau daerah – daerah tersebut. Karena tata letak kegiatan produksi merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing industri dalam kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra industri, diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.
Lokasi produksi yang berdekatan dengan pasar merupakan salah satu dari teori August Losch. Losch mengatakan bahwa lokasi penjual berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat dijaringnya. Makin jauh dari pasar, konsumen enggan membeli karena biaya transportasi (semakin jauh tempat penjualan) semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar. Losch menyarankan lokasi produksi ditempatkan di dekat pasar (baca: Centre Business District).
Salah satu contoh penerapan dari teori lokasi August Losch adalah adanya sentra industri kecil sepatu yang berada di desa Kemasan kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo yang hanya berjarak tiga ratus meter dengan pasar krian. Lokasi pasar krian sangat strategis karena merupakan salah satu jalur transportasi utama dari Surabaya-Jakarta melalui jalur selatan (Surabaya-Madiun-Solo-Semarang/Jogja-Surabaya). Dengan lokasi yang sangat strategis ini, memberikan banyak sekali keuntungan bagi krian, terutama dalam segi ekonomi, karena sebagai salah satu kota satelite bagi surabaya, banyak sekali perusahaan yang berdiri di lokasi Krian, sehingga mampu menjalankan roda perekonomian masyarakat.


KONSEP TEORI LOKASI AUGUST LOSCH


Teori lokasi merupakan ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang langka serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam kegiatan lainnya. Lokasi atau ruang adalah permukaan bumi, baik yang ada diatasnya maupun yang ada dibawahnya sepanjang manusia bisa menjangkaunya.
August Losch mengatakan bahwa lokasi penjual berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat dijaringnya. Makin jauh dari pasar, konsumen enggan membeli karena biaya transportasi (semakin jauh tempat penjualan) semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar. Losch menyarankan lokasi produksi ditempatkan di dekat pasar (baca: Centre Business District).
Permintaan (demand) sebagai faktor penting dalam lokasi industri. Lokasi industri seharusnya mempertimbangkan jumlah permintaan yang ada dalam suatu wilayah. Lokasi industri yang berdekatan dengan jumlah permintaan yang tinggi selain dapat menambah profit juga dapat mengurangi biaya distribusi barang. Economic landscape akan terjadiapabila terjadi keseimbangan (equillibrium) antara supply dan demand.

KONDISI GEOGRAFIS DAN KONDISI INDUSTRI DESA KEMASAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO

Kecamatan Krian berada di sebelah barat Kota Sidoarjo. Berjarak 22 Km dari pusat kota Sidoarjo. Luas wilayah Kecamatan Krian adalah sebesar ± 3.008 hektar yang terdiri dari lahan pertanian, pemukiman, industri dan sarana umum. Kecamatan Krian sebelah utara dan barat berbatasan dengan Kabupaten Gresik, sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Balongbendo, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Prambon dan Wonoayu, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan kacamatan Taman, Sukodono dan Wonoayu. Krian mempunyai lokasi yang sangat strategis, karena terletah di tengah-tengah antara 4 ibukota kabupaten/kotamadya, yaitu Surabaya, Sidoarjo, gresik dan Mojokerto. Lokasi pasar krian juga sangat strategis karena merupakan salah satu jalur transportasi utama dari Surabaya-Jakarta melalui jalur selatan (Surabaya-Madiun-Solo-Semarang/Jogja-Surabaya).
Dengan lokasi yang sangat strategis ini, memberikan banyak sekali keuntungan bagi krian, terutama dalam segi ekonomi, karena sebagai salah satu kota satelite bagi surabaya, banyak sekali perusahaan dan industri yang berdiri di lokasi Krian mampu menjalankan roda perekonomian masyarakat. Sehingga kecamatan krian juga termasuk dalam kawasan industri. Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri yang memiliki Ijin Usaha Kawasan Industri. (Keppres 41 tahun 1996)
Salah satu sentra industri yang ada adalah sentra industri kecil sepatu yang berada di desa Kemasan Kecamatan Krian. Lokasi industri ini hanya berjarak tiga ratus meter dari pasar krian yang merupakan lokasi yang strategis dimana mudah dijangkau oleh masyarakat yang ada di kecamatan yang ada di sekitarnya dan juga masyarakat yang ada di kabupaten Gresik. Jumlah perajin sepatu yang tercatat dalam Koperasi Usaha Karya Krian adalah 65 perajin sepatu. Tenaga kerja yang terserap sekitar 300 orang, berasal dari Gresik, Surabaya, Mojokerto, dan Sidoarjo sendiri. Industri sepatu yang telah berkembang sejak 1915 ini telah diresmikan oleh Menkop dan UKM, Suryadharma Ali (SDA) pada tanggal 22 Desember 2008. Perajin sepatu mengalami keberhasilan pada rentang 1985 hingga 2000 dan telah melahirkan pengusaha-pengusaha sepatu sukses. Saat ini para perajin yang ada di desa Kemasan mempunyai kendala pada masalah manajemen, permodalan, dan marketing. Sarasan distribusi utama industri sepatu ini adalah toko dan kios sepatu yang ada di pasar krian.

ANALISIS TEORI LOKASI AUGUST LOSCH PADA INDUSTRI SEPATU DI DESA KEMASAN KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO


Lokasi sentra industri kecil sepatu yang ada di desa Kemasan kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo yang berdekatan dengan pasar krian sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dari industri ini. Meskipun sasaran utama dari industri sepatu ini hanyalah berpusat pada pasar krian namun hal tersebut sudah mencapai profit maksimum karena jumlah permintaan yang ada di pasar cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena konsumen dari pasar krian tidak hanya berasal dari kecamatan Krian saja tapi juga berasal dari kecamatan Tarik, Prambon, Krembung, Porong, Balongbendo, Taman, dan bahkan berasal dari kecamatan Driyorejo, Wringinanom, dan kecamatan Kedamaian kabupaten Gresik. Jumlah permintaan yang tertinggi berasal dari produk sepatu sekolah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya lokasi sekolah yang berdekatan dengan pasar Krian, sedikitnya ada 12 sekolah yang berdekatan dengan pasar krian. Selain itu, di dalam pasar Krian juga terdapat terminal dimana merupakan transit dari berbagai angkutan yang ada, sehingga akses menuju pasar krian sangat mudah.
Permintaan tertinggi kedua ialah permintaan pada jenis sepatu kerja. Kecamatan Krian merupakan salah satu wilayah industri karena wilayah krian yang merupakan salah satu wilayah yang strategis. Dengan adanya kawasan industri tersebut akan semakin banyak jumlah tenaga kerja yang memerlukan perlengkapan kerja, salah satunya ialah sepatu. Sasaran para pekerja ini adalah pasar krian karena satu – satunya penyedia fasilitas keperluan terbesar di kecamatan Krian.
Profit yang diperoleh selain disebabkan karena produk yang terjual banyak juga disebabkan karena minimnya biaya distribusi. Para perajin tidak memerlukan biaya distribusi yang terlalu besar karena jarak lokasi industri mereka dengan pasar hanya berjarak tiga ratus meter. Sehingga biaya produksi bisa ditekan dan para perajin dapat menghasilkan profit yang tinggi.
Tenaga kerja yang bekerja pada industri ini berasal dari Gresik, Sidoarjo, Mojokerto sehingga industri ini cukup membantu perekonomian yang ada di daerah sekitarnya. Setiap industri sepatu tidak memerlukan tenaga kerja dalam hal distribusi yang cukup banyak karena sasaran distribusi mereka relatif dekat, sehingga hanya memerlukan beberapa orang saja dan perajin tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membayar tenaga kerja yang bertugas dalam distribusi barang.
Berdasarkan analisis dari keuntungan keberadaan lokasi industri tersebut maka teori Lokasi August Losch yang menyarankan bahwa lokasi produksi seharusnya berdekatan dengan pasar dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan lokasi industri.
Namun, ada sedikit kelemahan dari keberadaan industri sepatu yang berdekatan dengan pasar krian ini yaitu produk dari industri ini sangat jarang yang bisa keluar dari kabupaten sidoarjo, hanya beberapa perajin saja yang mengirimkan hasil produksinya ke Surabaya (DTC) dan Mojokerto. Konsentrasi para perajin terpusat pada kabupaten Sidoarjo saja karena jumlah permintaan disana sudah cukup tinggi. Hal ini menyebabkan industri sepatu ini hanya bisa terkenal di daerah sekitarnya saja. Diharapkan industri ini dapat berkembang lebih pesat lagi apalagi industri ii sudah diresmikan oleh Menteri Perekonomian.


KESIMPULAN


Teori lokasi August Losch mengatakan bahwa lokasi penjual berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat dijaringnya. Makin jauh dari pasar, konsumen enggan membeli karena biaya transportasi (semakin jauh tempat penjualan) semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar. Losch menyarankan lokasi produksi ditempatkan di dekat pasar (baca: Centre Business District).
Salah satu contoh penerapan dari teori lokasi August Losch adalah adanya sentra industri kecil sepatu yang berada di desa Kemasan kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo yang hanya berjarak tiga ratus meter dengan pasar krian.
Keberadaanya yang dekat dengan pasar dapat menghasilkan profit yang tinggi, karena produk yang terjual cukup banyak seiring dengan tingginya permintaan. Selain itu profit juga diperoleh dari minimnya biaya distribusi yang dikeluarkan. Selain terdapat beberapa keuntungan, ada sedikit kelemahan dari keberadaan lokasi industri yang berada dekat denagn pasar yaitu produknya tidak dapat menembus daerah lain, hal ini disebabkan konsentrasi distribusinya hanya pada pasar terdekat.

SARAN

Dalam memilih lokasi industri sebaiknya memperhatikan aspek strategis atau tidak wilayah tersebut. Wilayah yang dipilih harus mudah dijangkau, dekat dengan sumber bahan produksi dan berdekatan dengan jumlah permintaan produk yang diproduksi misalnya pasar. Keberadaan lokasi produksi yang berdekatan dengan pasar dapat menghasilkan profit yang tinggi.